Testing Plan
Pelajari apa itu Testing Plan, tujuan penyusunannya, serta contoh penerapan nyata pada proyek pengujian aplikasi BMI. Artikel ini menjelaskan komponen-komponen penting dalam rencana pengujian berdasarkan standar IEEE 829.
๐งช Testing Plan dalam Pengujian Perangkat Lunak
Dalam proses Software Testing, dibutuhkan panduan resmi agar pengujian berjalan terarah, konsisten, dan terdokumentasi dengan baik. Panduan ini disebut Testing Plan (Rencana Pengujian) โ dokumen utama yang menentukan bagaimana, kapan, dan apa yang akan diuji.
๐ Akses Slide Asli:
Testing Plan โ Google Drive
๐ Contoh Implementasi:
Demo Test Plan โ Aplikasi BMI (Kelompok 3)
๐ Apa Itu Testing Plan?
Testing Plan atau Rencana Pengujian adalah dokumen panduan yang menjelaskan bagaimana proses pengujian perangkat lunak akan dilakukan.
Di dalamnya terdapat informasi seperti:
- Ruang lingkup pengujian,
- Strategi atau metodologi pengujian,
- Sumber daya yang digunakan (tim, alat, dan data uji),
- Jadwal pelaksanaan, serta
- Kriteria keberhasilan dan kegagalan pengujian.
Fungsi utama dari Testing Plan adalah menjadi acuan resmi bagi tim penguji agar semua kegiatan pengujian dapat dilakukan secara terarah dan terukur.
๐ฏ Tujuan Testing Plan
Testing Plan memiliki beberapa tujuan penting, yaitu:
- Memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang akan diuji dan bagaimana pengujian dilakukan.
- Menjamin kualitas perangkat lunak agar mencapai standar yang dapat diterima pengguna.
- Mengoptimalkan waktu, biaya, dan tenaga dalam proses pengujian.
- Menyediakan dokumentasi resmi yang dapat dijadikan referensi atau bahan evaluasi di proyek berikutnya.
- Menjadi alat komunikasi antara tim developer, tester, dan manajer proyek agar seluruh pihak memiliki pemahaman yang sama terhadap ruang lingkup pengujian.
๐งฉ Komponen-Komponen dalam Testing Plan (IEEE 829 Standard)
Standar IEEE 829-1988 mendefinisikan berbagai bagian yang harus ada dalam sebuah test plan. Berikut penjelasan dan fungsinya:
| Komponen | Penjelasan Singkat |
|---|---|
| Plan Identifier | Penanda unik untuk setiap test plan (misalnya: TP_1.0) agar mudah dibedakan antar versi atau proyek. |
| References | Daftar dokumen pendukung seperti spesifikasi kebutuhan, standar kualitas, atau panduan teknis. |
| Introduction | Bagian pembuka yang menjelaskan tujuan dan ruang lingkup pengujian. |
| Test Items | Fitur, modul, atau komponen yang akan diuji. |
| Software Risk Issues | Daftar risiko yang berpotensi muncul selama pengujian. |
| Features to be Tested | Daftar fitur atau fungsi yang termasuk dalam pengujian. |
| Features not to be Tested | Fitur yang dikecualikan dari pengujian dan alasan pengecualiannya. |
| Approach | Strategi umum yang digunakan, misalnya metode manual, otomatis, black-box, atau white-box. |
| Pass/Fail Criteria | Standar objektif untuk menentukan apakah pengujian berhasil atau gagal. |
| Suspension Criteria & Resumption Requirements | Kondisi kapan pengujian dihentikan dan bagaimana melanjutkannya. |
| Test Deliverables | Hasil nyata dari pengujian seperti laporan bug, test case, dan ringkasan hasil uji. |
| Remaining Test Tasks | Daftar pekerjaan pengujian yang belum selesai. |
| Environmental Needs | Spesifikasi lingkungan pengujian seperti hardware, software, data uji, dan jaringan. |
| Responsibilities | Pembagian peran dan tanggung jawab tiap anggota tim. |
| Staffing and Training Needs | Kebutuhan personel dan pelatihan sebelum pengujian dimulai. |
| Schedule | Jadwal keseluruhan pengujian hingga rilis. |
| Glossary | Daftar istilah teknis yang digunakan dalam dokumen. |
| Approvals | Persetujuan resmi dari pihak manajemen atau stakeholder proyek. |
๐ง Contoh: Demo Test Plan โ Aplikasi BMI
Sebagai contoh, berikut cuplikan nyata dari Test Plan Aplikasi BMI yang disusun oleh Kelompok 3:
| Komponen | Cuplikan dari Demo Test Plan |
|---|---|
| Identifier | BMI Calculator Testing TP_1.0 |
| References | Dokumen kebutuhan aplikasi BMI, Standar WHO, IEEE 829 |
| Test Items | Validasi berat dan tinggi badan, perhitungan BMI, tampilan hasil, klasifikasi kesehatan |
| Features to be Tested | Input valid/invalid, perhitungan akurat, tampilan hasil, histori data |
| Features not to be Tested | Login, print/export, multi-bahasa |
| Approach | Manual testing dengan pembagian skenario antar penguji |
| Pass Criteria | Hasil perhitungan akurat 100%, error validasi bekerja, >95% test case lulus |
| Fail Criteria | Perhitungan salah, aplikasi crash, atau fungsi utama gagal |
| Deliverables | Laporan hasil test, bug report, dan rekomendasi perbaikan |
| Schedule | Minggu 1: Eksekusi test โ Minggu 2: Retest & approval |
| Approvals | Disetujui oleh Test Manager dan Project Manager sebelum rilis |
Dari contoh ini, dapat dilihat bahwa test plan membantu tim memastikan akurasi hasil, konsistensi fungsi, dan stabilitas sistem sebelum peluncuran aplikasi.
โ Kesimpulan
Testing Plan adalah fondasi penting dalam manajemen pengujian perangkat lunak.
Dengan rencana yang matang, tim dapat:
- Menghindari pengujian yang tumpang tindih,
- Mendeteksi risiko sejak dini,
- Mendokumentasikan seluruh proses secara profesional.
โA good test plan turns testing from guesswork into a repeatable process.โ
โ Software Quality Assurance Principle
๐ Referensi:
Kontak
Developer: Kevin Ardhana
GitHub: @kevinardhana096
Email: kevinardhana096@gmail.com
